Sabtu, 31 Oktober 2009

Partai Golongan Karya


Partai Golongan Karya (Partai Golkar), sebelumnya bernama Golongan Karya (Golkar) dan Sekretariat Bersama Golongan Karya (Sekber Golkar), adalah sebuah partai politik di Indonesia. Partai GOLKAR bermula dengan berdirinya Sekber GOLKAR di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno, tepatnya 1964 oleh Angkatan Darat untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik. Dalam perkembangannya, Sekber GOLKAR berubah wujud menjadi Golongan Karya yang menjadi salah satu organisasi peserta Pemilu.
Dalam Pemilu 1971 (Pemilu pertama dalam pemerintahan Orde Baru Presiden Soeharto), salah satu pesertanya adalah Golongan Karya dan mereka tampil sebagai pemenang. Kemenangan ini diulangi pada Pemilu-Pemilu pemerintahan Orde Baru lainnya, yaitu Pemilu 1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997. Kejadian ini dapat dimungkinkan, karena pemerintahan Soeharto membuat kebijakan-kebijakan yang sangat mendukung kemenangan GOLKAR, seperti peraturan monoloyalitas PNS, dan sebagainya.
Setelah pemerintahan Soeharto selesai dan reformasi bergulir, GOLKAR berubah wujud menjadi Partai GOLKAR, dan untuk pertama kalinya mengikuti Pemilu tanpa ada bantuan kebijakan-kebijakan yang berarti seperti sebelumnya di masa pemerintahan Soeharto. Pada Pemilu 1999 yang diselenggarakan Presiden Habibie, perolehan suara Partai GOLKAR turun menjadi peringkat kedua setelah PDI-P.
Ketidakpuasan terhadap pemerintahan Megawati Soekarnoputri menjadi salah satu sebab para pemilih di Pemilu legislatif 2004 untuk kembali memilih Partai GOLKAR, selain partai-partai lainnya seperti Partai Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa, dan lain-lain. Partai GOLKAR menjadi pemenang Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif pada tahun 2004 dengan meraih 24.480.757 suara atau 21,58% dari keseluruhan suara sah.
Kemenangan tersebut merupakan prestasi tersendiri bagi Partai GOLKAR karena pada Pemilu Legislatif 1999, Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan mendominasi perolehan suara. Dalam Pemilu 1999, Partai GOLKAR menduduki peringkat kedua dengan perolehan 23.741.758 suara atau 22,44% dari suara sah. Sekilas Partai GOLKAR mendapat peningkatan 738.999 suara, tapi dari prosentase turun sebanyak 0,86%.
Saat ini, Partai Golkar dipimpin oleh Ketua Umum Aburizal Bakrie. Sebelumnya jabatan ini dipegang oleh Muhammad Jusuf Kalla, Wakil Presiden Indonesia 2004–2009.
Perolehan suara
Golkar pada pemilu 1999 memperoleh suara 22% suara. Ini merupakan kemerosotan yang jauh sekali dari pada pemilu-pemilu sebelumnya. Dalam pemilu 1997 Golkar (belum menjadi partai) memperoleh suara sebanyak 70,2%, sedangkan dalam pemilu-pemilu sebelumnya juga sekitar 60 sampai 70%. Contohnya, dalam pemilu tahun 1987 Golkar dapat menguasai secara mutlak 299 kursi dalam DPR. Selama Orde Baru, DPR betul-betul dikuasai Golkar dan militer.
Pencapaian pada Pemilu Anggota DPR 2009
Partai Golkar mendapat 108 kursi (19,2%) di DPR hasil Pemilihan Umum Anggota DPR 2009, setelah mendapat sebanyak 15.037.757 suara (14,5%). Perolehan suara dan kursi PG menempatkannya pada posisi kedua dalam Pemilu ini.
Sejarah
Pada tahun 1964 untuk menghadapi kekuatan PKI (dan Bung Karno), golongan militer, khususnya perwira Angkatan Darat ( seperti Letkol Suhardiman dari SOKSI) menghimpun berpuluh-puluh organisasi pemuda, wanita, sarjana, buruh, tani, dan nelayan dalam Sekretariat Bersama Golongan Karya (Sekber Golkar).
Sekber Golkar didirikan pada tanggal 20 Oktober 1964. Sekber Golkar ini lahir karena rongrongan dari PKI beserta ormasnya dalam kehidupan politik baik di dalam maupun di luar Front Nasional yang makin meningkat. Sekber Golkar ini merupakan wadah dari golongan fungsional/golongan karya murni yang tidak berada dibawah pengaruh politik tertentu. Jumlah anggota Sekber Golkar ini bertambah dengan pesat, karena golongan fungsional lain yang menjadi anggota Sekber Golkar dalam Front Nasional menyadari bahwa perjuangan dari organisasi fungsional Sekber Golkar adalah untuk menegakkan Pancasila dan UUD 1945. Semula anggotanya berjumlah 61 organisasi yang kemudian berkembang hingga mencapai 291 organisasi.
Dengan adanya pengakuan tentang kehadiran dan legalitas golongan fungsional di MPRS dan Front Nasional maka atas dorongan TNI dibentuklah Sekretariat Bersama Golongan Karya, disingkat Sekber GOLKAR, pada tanggal 20 Oktober 1964. Terpilih sebagai Ketua Pertama, Brigadir Jenderal (Brigjen) Djuhartono sebelum digantikan Mayor Jenderal (Mayjen) Suprapto Sukowati lewat Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) I, Desember 1965.
Pada awal pertumbuhannya, Sekber GOLKAR beranggotakan 61 organisasi fungsional yang kemudian berkembang menjadi 291 organisasi fungsional. Ini terjadi karena adanya kesamaan visi diantara masing-masing anggota. Organisasi-organisasi yang terhimpun ke dalam Sekber GOLKAR ini kemudian dikelompokkan berdasarkan kekaryaannya ke dalam 7 (tujuh) Kelompok Induk Organisasi (KINO), yaitu:
Koperasi Serbaguna Gotong Royong (KOSGORO)
Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI)
Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR)
Organisasi Profesi
Ormas Pertahanan Keamanan (HANKAM)
Gerakan Karya Rakyat Indonesia (GAKARI)
Gerakan Pembangunan
Untuk menghadapi Pemilu 1971, 7 KINO yang merupakan kekuatan inti dari Sekber GOLKAR tersebut, mengeluarkan keputusan bersama pada tanggal 4 Februari 1970 untuk ikut menjadi peserta Pemilu melalui satu nama dan tanda gambar yaitu Golongan Karya (GOLKAR). Logo dan nama ini, sejak Pemilu 1971, tetap dipertahankan sampai sekarang.
Pada Pemilu 1971 ini, Sekber GOLKAR ikut serta menjadi salah satu konsestan. Pihak parpol memandang remeh keikutsertaan GOLKAR sebagai kontestan Pemilu. Mereka meragukan kemampuan komunikasi politik GOLKAR kepada grassroot level. NU, PNI dan Parmusi yang mewakili kebesaran dan kejayaan masa lampau sangat yakin keluar sebagai pemenang. Mereka tidak menyadari kalau perpecahan dan kericuhan internal mereka telah membuat tokoh-tokohnya berpindah ke GOLKAR.
Hasilnya di luar dugaan. GOLKAR sukses besar dan berhasil menang dengan 34.348.673 suara atau 62,79 % dari total perolehan suara. Perolehan suaranya pun cukup merata di seluruh propinsi, berbeda dengan parpol yang berpegang kepada basis tradisional. NU hanya menang di Jawa Timur dan Kalimantan Selatan, Partai Katholik di Nusa Tenggara Timur, PNI di Jawa Tengah, Parmusi di Sumatera Barat dan Aceh. Sedangkan Murba tidak memperoleh suara signifikan sehingga tidak memperoleh kursi DPR.
Kemudian, sesuai ketentuan dalam ketetapan MPRS mengenai perlunya penataan kembali kehidupan politik Indonesia, pada tanggal 17 Juli 1971 Sekber GOLKAR mengubah dirinya menjadi GOLKAR. GOLKAR menyatakan diri bukan parpol karena terminologi ini mengandung pengertian dan pengutamaan politik dengan mengesampingkan pembangunan dan karya.
September 1973, GOLKAR menyelenggarakan Musyawarah Nasional (Munas) I di Surabaya. Mayjen Amir Murtono terpilih sebagai Ketua Umum. Konsolidasi GOLKAR pun mulai berjalan seiring dibentuknya wadah-wadah profesi, seperti Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) dan Federasi Buruh Seluruh Indonesia (FBSI).
Setelah Peristiwa G30S maka Sekber Golkar, dengan dukungan sepenuhnya dari Soeharto sebagai pimpinan militer, melancarkan aksi-aksinya untuk melumpuhkan mula-mula kekuatan PKI, kemudian juga kekuatan Bung Karno.
Pada dasarnya Golkar dan TNI-AD merupakan tulang punggung rezim militer Orde Baru. Semua politik Orde Baru diciptakan dan kemudian dilaksanakan oleh pimpinan militer dan Golkar. Selama puluhan tahun Orde Baru berkuasa, jabatan-jabatan dalam struktur eksekutif, legislatif dan yudikatif, hampir semuanya diduduki oleh kader-kader Golkar.
Keluarga besar Golongan Karya sebagai jaringan konstituen, dibina sejak awal Orde Baru melalui suatu pengaturan informal yaitu jalur A untuk lingkungan militer, jalur B untuk lingkungan birokrasi dan jalur G untuk lingkungan sipil di luar birokrasi. Pemuka ketiga jalur terebut melakukan fungsi pengendalian terhadap Golkar lewat Dewan Pembina yang mempunyai peran strategis.
Setelah Soeharto mengundurkan diri pada 1998, keberadaan Golkar mulai ditentang oleh para aktivis dan mahasiswa.
Peraturan Monoloyalitas
Peraturan Monoloyalitas merupakan kebijakan pemerintahan Orde Baru yang mewajibkan semua pegawai negeri sipil (PNS) untuk menyalurkan aspirasi politiknya kepada Golongan Karya. Setelah Suharto mengundurkan diri pada tanggal 21 Mei 1998, kebijakan ini dicabut. Sekarang pegawai negeri sipil bebas menentukan wadah aspirasi politiknya.
Ketua Umum DPP Golkar
Djuhartono (1964-1969)
Suprapto Sukowati (1969–1973)
Amir Moertono (1973–1983)
Sudharmono (1983–1988)
Wahono (1988–1993)
Harmoko (1993–1998)
Akbar Tandjung (1998–2004)
Jusuf Kalla (2004–2009)
Aburizal Bakrie (2009–sekarang)



Kamis, 29 Oktober 2009

Perjalanan 26 Kader Golkar Kukar ke Bali





Nikmati Sunset Pantai Dreamland
Tenggarong, Poskota Kaltim
Liburan ke Bali ternyata masih tetap menjadi pilihan yang paling ideal bagi wisatawan nusantara (wisnu) dan wisatawan mancanegara (wisman) pasca tragedi bom Bali I & II. Pulau Bali sebagai tempat wisata utama di Indonesia masih mempunyai daya tarik yang memikat bagi semua orang dari seluruh dunia.
Khususnya, rombongan DPD Partai Golkar (Golongan Karya) Kutai Kartanegara yang berjumlah 26 orang dikoordinatori Jurnati,SE itu mengaku sangat senang menikmati liburan di Bali sejak tanggal 20 sampai 24 Oktober 2009 lalu. Rombongan yang sebagian merupakan caleg (calon legislatif) perempuan yang belum berhasil duduk di parlemen pada Pemilu Legislatif 2009 lalu tersebut diajak mengunjungi tempat wisata seperti Tanah Lot, Tanjung Benoa, Bedugul, Pasar Seni Sukawati, Garuda Wisnu Kencana, Alas Kedaton, Kintamani serta Pantai Dreamland.
“Wisata yang paling berkesan selama berada di Bali yakni saat berada di Pantai Dreamland karena kita bisa melihat sunset dengan leluasa. Belum lagi tempat kita menginap berada di pusat keramaian dekat Pantai Kuta,”ungkap Herlina kepada Poskota Kaltim baru-baru ini.
Selain mengunjungi tempat wisata bahari, rombongan yang pandu oleh I Gede Eka tersebut juga diajak ke pusat pembuatan kerajinan perak, pembuatan bed cover. Para rombongan tak lupa juga diajak untuk rileks di pantai guna melakukan aktifitas parasailing, snorkeling, jet ski, banana boat, dolphin tour (melihat lumba-lumba).
“Kami sangat berterima kasih kepada Ibu Rita Widyasari selaku Ketua Umum DPD Partai Golkar Kukar karena telah memberikan kesempatan kepada kami untuk berlibur bersama ke Bali,”ucap Hj Nani Lasworo.
Selain mendapat pengalaman cukup berharga mengunjungi tempat-tempat wisata dan tempat kerajinan tangan khas Bali. Ada pengalaman lain yang didapat yaitu ”kenapa Megawati sangat dekat dengan masyarakat Bali?”, ternyata jawabannya bagi orang Bali, PDIP dengan tokoh Megawati Soekarnoputri adalah buah temali tradisional-kultural. Soekarno yang menjadi pemimpin besar Indonesia dianggap dan dipuja sebagai anak kandung Bali, mengingat Ibundanya Soekarno bernama Ida Ayu Nyoman Rai berasal dari Bali. 
Megawati beruntung dari persepsi ini. Inilah yang menciptakan integrasi yang awet antara (Megawati/PDIP) dengan masyarakat Bali. Semoga saja, apa yang terjadi di Bali itu bisa juga terjadi di Kabupaten Kutai Kartanegara yakni mengingatkan kita akan kepemimpinan Prof. Dr. H Syaukani HR,MM yang kini mulai diwariskan kepada anandanya Rita Widyasari yang kini menjabat sebagai Ketua DPRD Kutai Kartanegara.kip
===


Rita Prihatin Atas Kondisi Bangunan SMAN 1 Tenggarong





Tenggarong, Poskota Kaltim
SMA Negeri 1 Tenggarong, Rabu (28/10) merayakan Hari Ulang Tahunny (HUT) yang ke 45. Pada perayaan tersebut ada yang hal cukup istimewa, karena Ketua DPRD Kutai Kartanegara Rita Widyasari menyempatkan diri hadir dalam perayaan Ulang Tahun sekolah tersebut, setelah usai mengikuti upacara peringatan hari Sumpah Pemuda di Halaman Kantor Bupati Kukar.
Berbagai lomba digelar mewarnai perayaan Ulang Tahun SMAN 1 Tenggarong, seperti pidato bahasa Inggris maupun loma news reading yang peserta tidak hanya dari para siswa-siswi dari SMAN Tenggarong namun dari peserta juga berasal pelajar tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama).
Dalam kesempatan itu Rita Widyasari didampingi Kepala SMAN 1 Tenggarong Achmadi SPd juga menyempatkan untuk melihat secara langsung kondisi sekolah tersebut, yang ternyata masih banyak yang belum berubah bangunanya sejak sekolah tersebut dibangun. Dan kenyataannya sarana prasana disekolah tersebut masih belum memadai sebagai salah satu sekolah kebanggaan bagi warga Kukar pada umumnya dan khususnya bagi warga Tenggarong.
“Sarana prasana di SMAN 1 Tenggarong sangat mengharukan sekali. Bentuk bangunan dan ruangan kelas masa sama seperti dulu, tidak berubah. Meski saya tidak alumnus sekolah tersebut, namun dari pernyataan Kepala Sekolah dan para guru disekolah tersebut, ternyata sejak dibangun sekolah tersebut sampai sekarang belum ada pembenahan dan renovasi total,” ungkap Rita Widyasari kepada Poskota Kaltim usai kunjungan kemarin.
Rita Widyasari mengatakan bahwa keberaadaan SMAN 1 Tenggarong merupakan sekolah favorit yang sebenarnya menjadi kebanggaan bagi warga Kutai Kartanegara. Bahkan jika melihat sistem pembelajaran disekolah tersebut juga sudah sangat bagus, namun sayangkan sarana prasana belum mendukungnya.”Saya sangat mencita-citakan agar Kutai Kartanegara ada sekolah yang bertaraf internasional, baik itu dari tingkat SD, SMP maupun SMA.,” ujar Rita Widyasari.
Oleh karena itu, lanjut Rita Widyasari pada tahun anggaran 2010 mendatang, DPRD Kukar bersama Pemerintah Kukar akan melakukan koordinasi terkait dengan proses pembenahan dan melengkapai sarana prasana yang dibutuhkan sekolah. Karena pendidikan menjadi salah satu tonggak terpenting untuk kemajuan pembangunan didaerah ini. Apalagi diketahui bahwa SMAN 1 Tenggarong didaulat menjadi sekolah rintisan bertaraf internasional.”Kalau tidak didukung dengan sarana prasana yang memadai, agak sulit untuk mencapainya, namun jika hal tersebut diwujudkan maka pencapaian sekolah internasional di Kukar akan bisa direalisasikan. Sehingga kedepan, akan terlihat kompetitif persaingan untuk menyaring para calon siswa yang memang benar-benar masih dalam kualifikasi untuk dididik disekolah tersebut,” papar Rita Widyasari.
Sementara itu Kepala SMAN 1 Tenggarong Achmadi SPd menyatakan bahwa SMAN 1 Tenggarong yang saat ini sudah berusia 45 tahun, telah membuktikan diri sebagai sekolah yang tetap menjadi pilihan bagi masyarakat. Ini dibuktikan, banyaknya alumni dari SMAN 1 Tenggarong yang berhasil, baik sebagai pejabat maupun pegawai lainnya.
“Namun kita sangat prihatin, meski sekolah ini sudah memasuki umur ke 45 tahun, sarana prasananya yang kita miliki masih belum memadai.” ujar Achmadi.
Achmadi mengaku, bahwa SMAN 1 Tenggarong merupakan salah satu sekolah di Kukar yang didaulat untuk nantinya dijadikan sekolah menengah yang bertaraf internasional.”SMAN 1 Tenggarong saat ini menjadi sekolah rintisan bertaraf internasional, kalau sarana prasana tidak memadai tentu program tersebut tidak akan terwujud,” tandas Achmadi.awi/kip



Ketua DPRD Sidak RSU Parikesit Tenggarong





Tenggarong, Poskota Kaltim
Ketua DPRD Kukar Rita Widyasari SSos MM, Rabu (28/10) pagi kemarin melakukan sidak (inspeksi mendadak) ke RSU Parikesit Tenggarong.Kunjungan itu dilakukannya, setelah menghadiri ulang tahun SMAN 1 Tenggarong yang ke 45.
Sidak tersebut merupakan sidak kali pertama dilakukan Rita Widyasari sejak dirinya dilantik sebagai Ketua DPRD Kutai Kartanegara, pekan lalu. Tiba di RSU Parikesit sekitar pukul 10.00 Wita pagi.
Didampingi Agus Wardiansyah Kepala Litbang RSU Parikesit, Rita Widyasari secara khusus melihat langsung keberadaan para pasien yang dirawat dirumah sakit tersebut. Bahkan ketika berada didepan ruang informasi, Rita Widyasari sempat berdialog dengan salah seorang pasien anak-anak yang terluka akibat terbakar. Oleh Rita Widyasari, orang tua yang menggendong anak tersebut diberikan santunan untuk meringankan biaya berobat.
Setelah itu, Rita Widyasari langsung menuju ruang Melati dan ruang yang secara khusus menangani pasien kurang mampu (gakin). Di ruang melati yang merupakan ruang yang secara khususnya untuk merawat para pasien yang mau melahirkan atau yang sudah melahirkan,s empat berdialog dengan para perawat dan pasien yang baru satu minggu melahirkan. Pada kesempatan itu pula, Rita Widyasari juga mengeluarkan santunan untuk pasien diruang tersebut.“Kebetulan kita mampir ke rumah sakit Parikesit Tenggarong melakukan inspeksi mendadak, karena memang kedatangan kami ke rumah sakit tidak terjadwalkan. Namun alhamdulilah, kita bisa melihat langsung kondisi rumah sakit sekaligus menengok langsung sejumlah pasien di rumah sakit tersebut,” papar Rita Widyasari.
Rita Widyasari menjelaskan, kondisi RSU Parikesit Tenggarong saat ini diakui memang perlu untuk segera rehab total, karena keterbatasan ruangan untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien. DPRD Kutai Kartanegara sendiri, sangat mendukung agar proses pembangunan RSU Parikesit Tenggarong segera dilakukan.
“Supaya lebih maksimal lagi dalam hal memberikan pelayanan kesehatan, dewan sangat mendukung supaya pembangunan rumah sakit segera dilakukan. Namun kita juga harus melihat bagaimana rencana pembangunan rumah sakit tersebut, apakah nanti akan dibangun di Tenggarong Seberang atau memang di lokasi rumah sakit Parikesit sekarang ini” papar Rita Widyasari.
Rita Widyasari menambahkan, jika pembangunan tetap dilakukan pada lokasi rumah sakit yang sekarang ini, tentu harus mempertimbangkan keberadaan pasien yang dirawat dirumah sakit tersebut.
“Kemudian kalau dibangun di Kecamatan Tenggarong Seberang segala sesuatunya juga harus dipertimbangkan, khusunya masalah Amdalnya. Kemudian kalau dibangun dengan merehap total kondisi bangunan rumah sakit yang sekarang juga harus mempertimbangkan kondisi pasien yang dirawat di dirumah sakit tersebut,” ujar Rita Widyasari.
Lanjut Rita Widyasari, dalam waktu dekat ini DPRD akan meminta pihak rumah sakit untuk mempresentasikan rencana pembangunan rumah sakit dimaksud.”Dulu memang sempat dipresentasikan kepada anggota dewan yang lama, namun nanti kita minta rencana tersebut bisa dipresentasikan lagi ke para anggota DPRD Kukar yang baru,” tandas Rita Widyasari.awi/kip





Rita Ucapkan Selamat Ultah Sultan ke-85



Tenggarong, Poskota Kaltim
Ditengah-tengah kesibukan tugas sebagai Ketua DPRD Kutai Kartanegara, Rita Widyasari S.Sos, MM tetap mengedepankan silaturahmi dengan Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadhipura H. Aji Salehuddin II, sekaligus mengucapkan selamat atas HUT Sultan ke-85. Dengan didampingi secara langsung oleh Suami 
Endri Elfran Syahrir, S.Sos, MM, Senin (27/10) kemarin. 
Sambutan dari sultan beserta keluarga sangat positif, dikediamannya. Tak terasa suasana keakraban terpancar dari Rita dan Suami dengan Sultan H. Aji Salehuddin II. Bahkan dalam perbincangan Sultan H.Aji Salehuddin II juga menanyakan kesehatan Prof DR H Syaukani HR MM ayahanda Rita Widyasari yang juga mantan Bupati Kutai Kartanegara yang sekarang dirawat di RSPP Jakarta. 
Dijelaskan oleh Rita Widyasari, bahwa kondisi ayahandanya membaik. Dalam kesempatan itupun, tidak lupa Rita Widyasari menyatakan permohonan maaf karena saat bertepatan hari ulang tahun Sultan H Aji Salehuddin II masih berada diluar daerah, tepatnya berada di Yogjakarta karena tugas sebagai Ketua DPRD sebagaimana yang diamanahkan oleh masyarakat Kutai Kartanegara. 
Meskipun begitu, disampaikan oleh keluarga Sultan H. Aji Salehuddin II tetap saja Rita Widyasari mengirimkan tumpeng berikut pernak-pernik perayaan ulang tahun yang dinilai merupakan penghargaan yang tak terhingga. 
Dalam suasana yang penuh keakraban dan kekerabatan itupun, Rita Widyasari beserta suami Endri Elfran Sharir juga mengharapkan doa selamat dari Sultan H. Aji Salehuddin II beserta keluarga atas tugas dan tanggungjawab sebagai wakil rakyat, sekaligus doa atas kesehatan ayahandanya supaya cepat membaik seperti sedia kala.
Bersamaan dengan kunjungan langsung tersebut, Rita Widyasari dan Endri Elfran Syahril juga memberikan kado ulang tahun kepada Sultan H. Aji Salehuddin II berupa baju batik Yogjakarta.kip/dp 
 
 


Minggu, 18 Oktober 2009

Seminar Sejarah Nasional Jejak Syari’ah di Benua Etam


Rita: Jejak ke-Islaman dirubahnya kerajaan menjadi kesultanan
Tenggarong, Poskota Kaltim
Ditengah maraknya peredaran buku-buku mengenai politik, pembentukan kepribadian dan novel-novel religius, ternyata terselip sebuah ide brilian untuk mengurai kembali sejarah syiar agama Islam di tanah kita melalui buku dan seminar.
Sehati Centre bekerjasama dengan Kesultanan Kutai Ing Martadipura menggelar Seminar Sejarah Nasional “Jejak Syari’ah di Benua Etam (Kalimantan Timur)” yang bertemakan Refleki Sejarah Kaltim Menyongsong Terwujudnya Generasi Cerdas dan Bertagwa. Acara yang dipandu Abu Zaki tersebut dihadiri Ketua DPRD Kutai Kartanegara Rita Widyasari,S.Sos,MM serta Sekretaris Kabupaten Haryanto Bachroel sekaligus secara resmi membuka acara seminar tersebut.
Haryanto Bachroel mengaku merasa bangga dan mengucapkan selamat kepada panitia atas diselenggarakan acara seminar ini. 
Pada kesempatan itu pula Haryanto Bachroel yang juga mewakili kerabat Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura menyampaikan harapan dan dukungan kepada Ketua DPRD Kukar dalam rangka memfungsikan Kedaton sebagai salah satu tempat tujuan wisata.
“Kami telah bekerjasama dengan Dinas Pariwisata guna memamerkan 32 paket pakaian adat, foto-foto sejarah pemerintahan maupun agama Islam serta setiap hari minggu akan digelar seni tari yang bertujuan menarik wisatawan lokal maupun mancanegara untuk datang ke Kedaton Kesultanan Kutai Kartanegara. Untuk itu perlu dukungan dari pemerintah,”kata Haryanto Bachroel dihadapan peserta seminar.
Rita Widyasari dalam sambutannnya mengatakan kegiatan ini merupakan sebuah pemikiran yang sangat cemerlang dan patut mendapat pujian. Apa yang telah dilakukan ini sesungguhnya juga merupakan sebuah bagian dari pencatatan sejarah tersendiri dalam perjalanan dan pergulatan sosial kemasyarakatan didaerah ini. Serta turut tercatat dalam penciptaan sejarah perkembangan intelektualitas keagaman Kalimantan Timur.
“Bagi Kaltim sendiri, jejak-jejak ke-Islaman tidak bisa dipandang remeh sekali. Islam telah pula memberikan pengaruh besar yang bisa dilihat dari beberapa catatan dan bangunan monumental, berdirinya Masjid Jami Hasanuddin di Tenggarong ini misalnya, tentu tidak terlepas dari jejak perjalanan syiar agama Islam di Kukar. Masjid itulah yang dulunya menjadi sentral kegiatan pembelajaran keagamaan di lingkungan keraton dan masyarakat umum. Hingga saat ini keberadan masjid dan sebagian besar aristektur lamanya tetap dipertahankan,”ungkapnya.
Ia juga mengungkapkan demikian pula halnya dengan perubahan istilah kerajaan menjadi kesultanan didaerah ini. Hal lainnya juga adalah fungsi penting sungai Mahakam sebagai media transportasi syiar agama. Serta berharap kegiatan ini nantinya mampu memberikan banyak informasi penting bagi pemerintah daerah, termasuk pula bagi masyarakat umum serta kalangan generasi muda hingga terbentuk kesadaran yang kokoh dan kuat terhadap pemahaman kesejarahan daerah. 
Ia juga menyampaikan rasa hormat kepada kalangan organiasi keagamaan serta tokoh-tokoh agama di Kukar yang telah banyak membantu dalam pelaksanaan pembinaan mental spiritual ditengah-tengah masyarakat baik itu melalui dakwah formal, gerakan sosial maupun penerbitan berbagai buku dan tulisan. Hal ini saya kira cukup penting di apresiasikan mengingat gencarnya pengaruh negatif yang muncul dalam berbagai ruang dan media kemasyarakatan, fenomena ini berpotensi memberi efek kurang baik bagi tata kehidupan masyarakat kita yang selama ini dikenal cukup agamis
Disamping itu, Seminar Sejarah Nasional ini dengan agenda utama Bedah Buku “Jejak Syari’ah di Benua Etam (Kaltim) “ ini menghadirkan pembicara utama H Adji Pangeran Ario Projo SH, Dr H Adji Pangeran M. Gondo Prawiro,MM, Hamdani Abu Ridho Ibnu Thaha selaku penyusun buku.kip


Rita Berangkatkan Pengurus Partai Golkar ke Bali



Tenggarong, Poskota Kaltim
Tepat Sabtu (17/10) lalu, Ketua Umum DPD Partai Golkar (Golongan Karya) Kabupaten Kutai Kartanegara Rita Widyasari,S.Sos,MM berkenan melepas keberangkatan pengurus partai berlambang beringin khusus bagi caleg (calon legislatif) perempuan yang belum berhasil duduk di parlemen pada Pemilu Legislatif 2009 lalu.
Ketua Rombongan Studi Tur, Jurnati SE mengungkapkan rombongan dijadwalkan akan berangkat tanggal 20 Oktober menuju Bali dan akan kembali ke Tenggarong pada tanggal 24 Oktober 2009. Adapun daerah wisata yang nantinya akan dikunjungi seperti Tanah Lot, Alas Kedaton, Kintamani, Pasar Seni Sukawati, Tanjung Benoa, Bedugul serta Pantai Dreamland.
“Kita akan berwisata selama 5 hari 4 malam di Bali dengan menggunakan jasa travel. Sedangkan jumlah rombongan yang berangkat sekitar 29 orang,”ungkap Jurnati yang didampingi Riky Nelson dan Ardin Nur.  
Sementara itu, Rita Widyasari mengatakan keinginan berangkat ke Bali ini atas ide kawan-kawan khususnya para caleg perempuan guna menutupi rasa kekecewaan karena tidak berhasil lolos dalam Pemilu Legislatif lalu. Sehingga sebagai bentuk perhatian partai terhadap para caleg perempuan karena telah meraih suara cukup banyak untuk partai dan keinginan itupun kita wujudkan.
“Dengan keberangkatan para caleg perempuan diantaranya Hj. Nanik Sunarni, Lina Munira, Rahmawati, Jurnati, Erlinawati, Hj Megawati, Nur Hapipah, Lidia Wati, Ida Asvhianty serta pengurus Partai Golkar lainnya ke Bali ini rasa kecewa itu diharapkan bisa hilang dan tetap semangat menatap Pemilu 2014 mendatang,”pinta Rita Widyasari yang baru-baru ini resmi dilantik sebagai Ketua DPRD Kutai Kartanegara.
Ia juga menegaskan selaku pimpinan partai mengucapkan rasa terima kasih kepada caleg perempuan yang belum berhasil dan selamat menikmati perjalanan wisata ke Bali.
“Wisata ini juga kita manfaatkan untuk studi banding. Mengingat Bali adalah daerah pemenangan PDI-P (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan). Untuk itu para rombongan bisa bertanya dengan orang disana, yakni mengapa PDI-P bisa menang jadi jangan hanya sekedar bersenang-senang saja, tetapi ada misi khusus yang bisa diambil manfaatnya dari berwisata ke Bali,”pinta Rita yang kini maju sebagai Cabup (Calon Bupati) Kutai Kartanegara dari partai berlambang pohon beringin ini.
Pelepasan rombongan tersebut berlangsung di Sekretariat DPD Partai Golkar Kukar yang ditandai dengan penyempatan pin secara simbolis kepada Ketua Tim Rombongan Studi Tur Jurnati oleh Rita Widyasari.kip


Jumat, 16 Oktober 2009

Rita Widyasari Dukung Pembangunan SMK Agrobisnis Loa Janan


-Pendidikan adalah hak rakyat yang tidak bisa ditawar
Tenggarong, Poskota Kaltim
Ketua DPRD Kutai Kartanegara Rita Widyasari,S.Sos,MM belum lama ini telah meletakan batu pertama rencana pembangunan SMKN 1 Agrobisnis di Desa Batuah, Kecamatan Loa Janan. Sebagai bentuk dukungan penuh atas rencana pembangunan sekolah tersebut. Dalam kegiatan itu, turut dihadiri sejumlah anggota dewan Kukar. Termasuk hadir Kepala Dinas Pendidikan Kukar HM Hardi, kepala sekolah Kecamatan Loa Janan, Muspika, manajemen PT Anugerah Bara Bara Kaltim (ABK) dan lain sebagainya. 
Dalam kesempatan itu Rita Widyasari turut menyampaikan pendidikan di Kukar dewasa ini belum bisa dikatakan ideal. Hal itu bisa dilihatmpat dari masih banyaknya anak-anak yang belum merasakan arti pendidikan sebagaimana mestinya. Menurutnya, pendidikan adalah salah satu hak yang harus diterima rakyat. 
"Masyarakat berhak mendapatkan pendidikan yang layak. Hal harus dan tidak ada tidak ditawar. Ini semua bertujuan untuk membangun kehidupan rakyat yang sejahtera. Untuk itu, ke depan perlu dirancang bersama suatu program pendikan yang lebih tajam serta tepat," kata Rita. 
Bahkan Rita menambahkan jika program pendidikan maksimal penerapannya. Maka jelas akan mendukung program Zona Bebas Pekerja Anak (ZBPA) nantinya.
"Saya sepakat di Loa Janan belum bisa diterapkan program Zona Bebas Pekera Anak (ZBPA). Karena sarana pendidikan di Loa Janan masih ada kendala yang dihadapi," papar Rita. 
Sementara itu dmpaikan Ketua Tim Pemakarsa Pendidikan SMKN 1 Agrobisnis Senen Edy Pranyoto MPd bahwa rencana pembangunan sekolah sudah dimulai sejak 2007 lalu. Sampai akhirnya jadilah rancangan sekolah. 
"Saat itu sket sekolah bagaikan mimpi, namun seiring berjalannya waktu mimpi tersebut mulai terwujud," kata Senen Edy yang juga Kepala SMKN 1 Agrobisnis.
Dijelaskannya, untuk tahap pertama sekolah akan dibangun diatas lahan milik Dinas Pendidikan seluas 5 hektare. Dan itupun masih diperlukan dukungan dari Pemkab Kukar dan DPRD supaya lahan lebih diperluas lagi. Termasuk dukungan sarana dan prasarana lengkap. 
"Rencananya juga akan dibangunkan perkebunan aren untuk melatih siswa beragrobisnis. Untuk saat ini terdapat 32 guru yang siap mengabdi, meskipun masih berstatus tenaga honorer," papar Senen Edy. 
Setelah berbagai rangkaian acara peletakan batu pertama di SMK 1 Agrobisnis tersebut, Rita Widyasari juga menyerahkan bantuan secara simbolis kepada kelompok seni tari binaan Dinas Pendidikan Cabang Loa Janan.kip/dp


Rita Widyasari Kunjungi SDN 002 dan SMPN 1 Tenggarong



Tenggarong, Poskota Kaltim
Rita Widyasari S.Sos, MM setelah dilantik sebagai Ketua DPRD Kutai Kartanegara periode 2009-2014 secara definitif oleh Kepala Pengadilan Negeri Tenggarong H. Sunaryo Wiryo SH sekitar pukul 10.00 Wita melalui Sidang Paripurna Istimewa DPRD Kutai Kartanegara. Selanjutnya Ketua DPRD perempuan pertama kali di Kukar tersebut langsung mengunjungi alumni sekolahnya dimana dia dididik. Diantaranya mengunjungi SDN Unggulan 002 Tenggarong dan SMPN I Tenggarong. 
Begitu datang di SDN Unggulan 002 Tenggarong, Rita Widyasari beserta rombongan langsung disambut oleh tarian siswa, berikut sejumlah tenaga guru yang dimpimpin Kepala Sekolah Junaidi S.Pd dan ratusan siswa yang berada diluar kelas mereka masing-masing. 
Dalam tatap muka dengan seluruh tenaga Guru SDN Unggulan 002 Tenggarong dirangkai pula dengan dua buah lagu dari tim paduan suara, yang salah satunya lagu spesial berjudul Mutiara Kukar.
Rita Widyasari sampai terharu dan menitikkan air mata melihat sekolah yang membesarkannya. 
"Saya berjanji bahwa jika saya jadi orang, pertama kali yang saya kunjungi adalah alumni sekolah saya yakni SDN 002 ini. Dimana saya pernah menjadi siswa teladan yang dikirim ke Jakarta," paparnya. 
Tak lupa dalam kunjungan itu terdapat sambutan dari Kepala Sekolah Junaidi S.Pd yang menyatakan terima kasih atas kunjungan Ketua DPRD Kukar Rita Widyasari beserta rombongan. Dimana tidak lupa juga menyampaikan berbagai program kebijakan sekolah yang nantinya akan ditingkatkan standar kualitas unggulan nasional menjadi sekolah unggulan bertaraf internasional. 
Terkait itu Rita menyambut positif, dan siap mendukung berbagai program pendidikan yang ada di Kabupaten Kutai Kartanegara. Sehingga akan tercipta SDM (Sumber Daya Manusia) yang berkualitas kedepannya. Selanjutnya Rita Widyasari juga memberikan bantuan dua unit perangkat komputer yang diterima Kepala Sekolah.
SMPN I TENGGARONG
Setelah melakukan kunjungan ke SDN unggulan SDN 002 Tenggarong, Rita Widyasari dan rombongan langsung meluncur ke SMPN 1 Tenggarong yang juga merupakan almamaternya. 
Di SMPN 1 Tenggarong, Rita Widyasari langsung disambut Kepala Sekolah Sukiran S.Pd dan seluruh jajaran tenaga guru. Seperti di SDN 002 Tenggarong Rita Widyasari juga disematkan kalungan bunga tanda kehormatan. 
Dalam kunjungan ke SMPN 1 Tenggarong, banyak hal yang disampaikan oleh Kepala Sekolah dimana SMPN 1 Tenggarong merupakan salah satu sekolah unggulan di Kutai Kartanegara. Dan siap mengembangkan profesionalitas dalam mendidik siswanya. Bahkan akan mempersiapkan diri menjadi SMPN 1 Unggulan Kukar bertaraf internasional. 
Hal tersebut mendapat sambutan positif dari Rita Widyasari, sekaligus mengharapkan kualitas PBM dengan didukung peningkatan kulitas tenaga Guru. Dan itupun harus dibuktikan dengan mengirimkan tenaga guru yang ada untuk belajar ke luar negeri. 
Terkait itu dijelaskan oleh Kepala Sekolah Sukiran S.Pd bahwa ada sejumlah tenaga guru yang nantinya dipercaya oleh Diknas Kukar berangkat tugas ke Australia. 
Selain itupun juga terdapat masukan-masuk dari tenaga guru yang mengharapkan perhatian dari Ketua DPRD agar dibantu untuk penyediaan perlengkapan drumband, laboratorium serta pembenahan gedung Sekolah. Dimana SMPN 1 Tenggarong yang dicatat sebagai sekolah unggulan, ternyata kondisi gedungnya kurang memadai. 
Atas saran itu, Rita Widyasari menampung semua aspirasi tersebut. Selanjutnya akan disampaikan melalui pembahasan internal dewan, guna diajukan ke pihak eksekutif dalam hal ini Pemkab Kutai Kartanegara. Tak lupa pula seperti SDN 002 Tenggarong di SMPN 1 Tenggarong Rita Widyasari juga membantu 2 unit komputer.dp/kip

Rita Widyasari Resmi Dilantik Menjadi Ketua DPRD Kukar

*Siap Ciptakan Harmonisasi dan Segera Bentuk Alat Kelengkapan dewan
Tenggarong, Poskota Kaltim
Menjadi Ketua DPRD Kutai Kartanegara bagi Rita Widyasari bukanlah impian dan cita-citanya, namun "garis tangan" berkehendak lain. Partai Golkar yang ia pimpin di Kukar pada Pileg 2009 mampu mendulang suara terbanyak di lembaga DPRD Kukar, peluang untuk menjadi orang nomor satu di DPRD Kukar terbuka lebar, apalagi seluruh komponen partai berlambang pohon beringin mendorong Rita Widyasari sebagai Ketua DPRD periofe 2009-2013.
"Menjadi Ketua DPRD merupakan sesuatu yang tak terpikirkan sebelumnya, bagi saya, secara pribadi belum pernah terpikirkan suatu teori, cita-cita bahkan keinginan untuk menggapai karir politik sebagai pimpinan sebuah lembaga besar semacam DPRD.Tetapi memang begitulah logika kehidupan sekaligus pula logika politik." Ungkap Rita Widyasari usai dilantik menjadi Ketua DPRD kemarin, Senin (12/10)
Pelantikan Rita Widyasari sebagai Ketua DPRD Kutai Kartanegara dan H Abdurahman, Marwan, H Faturahman sebagai Wakil Ketua DPRD Kukar itu dilangsungkan di ruang rapat Paripurna, dengan dipimpin Ketua Pengadilan Negeri Tenggarong Sunaryo Suwiryo, dihadiri oleh Pj Bupati Kutai Kartanegara Sjachrudin, Sekab Kukar, pejabat dilingkungan Pemerintah Kutai Kartanegara, unsur muspida, kalangan masyarakat Kutai Kartanegara.
Menurut Rita, kepercayaan menjadi Ketua DPRD merupakan amanah sekaligus ujian. Di sebut sebagai ujian, karena bersamaan dengan itu pula melekatlah harapan, asa dan cita-cita dan keinginan besar masyarakat, sebagai seorang Ketua DPRD, tentu tidak hanya akan berhadapan dengan persoalan umum kemasyarakatan, namun juga akan mengalami pembelajaran untuk memahami mengakomodasi, memfasilitasi dan menterjemahkan isi kepala dan keianginan 44 orang anggota DPRD yang menjadi bagian tak terpisahkan dari situasi ini.
"Saya berharap dukungan dan ingatkan saya bilamana saya memimpin DPRD nanti terdapat kekhilafan dan kesalahan yang potensi merubah gerakan tanggungjawab lembaga ini. Saya juga meminta kepada seluruh anggota DPRD untuk senantiasa melakukan kerjasama, terlepas dari berbagai warna dan aliran politik dan idioogi, misi kita hanya satu yakni menjadi garda terdepan dalam menyuarakan kehendak logis rakyat,"tutur Rita Widyasari.
Rita Widyasari juga mengaku prihatin dengan kondisi politik belakangan ini yang menjadikan antar lembaga kurang harmonis.
"Ini adalah pekerjaan rumah yang paling nyata yang harus segara kita benahi. Saya mengajak seluruh komponen masyarakat termasuk pemerintah Kukar untuk menegaskan sikap dan keperbihakan kepada masyarakat untuk tujuan pembangunan, yang orentasinya untuk kemajuan pembangunan yang adil dan merata untuk masyarakat Kutai Kartanegara," papar Rita Widyasari.
BAHAS APBD-P
Disisi lain juga disampaikan Rita Widyasari dengan dilantiknya sebagai Ketua DPRD, maka ia akan melakukan ketentuan sistem kinerja kelembagaan dewan. Diantaranya akan secepatnya membentuk susunan alat kelengkapan dewan, mulai pembentukan Panitia Anggaran Legislatif, Badan Kehormatan, dan seterunya. Dengan tujuan semakin cepat langkah anggota dewan menjalankan fungsi sebagai legislasi, budgeter dan controlling. 
"Pembentukan alat kelengkapan dewan itu sangat penting. Satu diantaranya untuk secepatnya membahas APBD-P tahun 2009. Sehingga roda pembangunan terus berjalan sebagaimana mestinya. Dan diharapkan setelah terbentuk Panitia Anggaran Legislatif secepatnya melakukan koordinasi dengan panitia anggaran eksekutif. Karena waktu tinggal beberapa bulan lagi akhir tahun anggaran 2009. Jangan sampai molor pembahasan APBD-P tersebut," tukasnya. 
Termasuk disinggung tentang konsistensi dari Pemkab Kukar melalui Panitia Anggaran Eksekutif untuk juga secepatnya melakukan koordinasi pembahasan RAPBD 2010.
"Seharusnya bulan ini sudah ada pembahasan tentang RAPBD 2010. Namun terlebih dahulu melakukan koordinasi pembahasan APBD-P 2009. Dengan harapan jangan sampai Panitia Anggaran Legislatif sudah siap, sedangkan Panitia Anggaran Eksekutif belum siap. Harus suportif Panitia Anggaran Eksekutif menjalankan tugas sebagaimana ketentuan dan juga sesuai jadwal yang ada," lanjut Rita Widyasari.awi/dp/kip



Rita Widyasari Dilantik Ketua DPRD Kukar 2009-2014


Tenggarong, Poskota Kaltim
Hari ini, Senin (11/10) bertempat di ruang sidang utama DPRD Kabupaten Kutai Kartanegara akan dilangsungkan pelantikan Ketua DPRD Kutai Kartanegara atas nama Rita Widyasari S.Sos MM secara definitif, oleh Kepala Pengadilan Negeri (PN) Tenggarong. Ini merupakan sejarah baru, dan pertama kali bagi Kabupaten Kutai Kartanegara yang Ketua DPRD-nya seorang perempuan di periode 2009-2014.
Sebelumnya, Minggu (10/10) bertepat di ruang Ketua DPRD Kutai Kartanegara telah dilangsungkan jumpa pers dengan Rita Widyasari sesaat akan menjalankan gladi bersih pelantikan. Dalam prakata pembukaan, Rita Widyasari menyatakan komitmen untuk menjalankan kontrol sosial bersama-sama teman DPRD lainnya. Dan akan mengembalikan fungsi DPRD sebagai lembaga legislasi, budgeting dan controlling ditengah keterpurukan Kabupaten Kutai Kartanegara yang belakangan ini diterpa permasalahan. 
"Jelasnya akan menjalankan amanah sebagai Ketua DPRD, yakni memimpin secara lembut tapi tegas untuk mensejahterakan masyarakat Kutai Kartanegara," paparnya.
Sebelumnya juga disinggung melalui posisinya terpilih sebagai anggota DPRD dan akhirnya dipilih menjadi Ketua DPRD Kutai Kartanegara periode 2009-2014, merupakan suatu kebanggaan yang tidak terkira. Dan itupun akan diperbuat bukan atas nama kepentingan pribadi ataupun golongan namun lebih secara global demi mensukseskan pembangunan Kabupaten Kutai Kartanegara kedepannya. 
"Merupakan suatu kebanggaan menapaki karier politik ini. Itupun berkat dukungan masyarakat Kutai Kartanegara. Untuk itulah saya siap menjalankan fungsi legislatif sebagai legislasi, budgeting dan controlling. Dan juga siap melakukan pembenahan-pembenahan terhadap mekanisme administrasi pembangunan di Kabupaten Kutai Kartanegara. Tanpa ada lagi yang namanya pemotongan-pemotongan meja dan lain sebagainya," katanya.
Terkait dengan posisinya selaku Ketua DPD Partai Golkar Kukar dan juga dipercaya sebagai Ketua DPRD definitif, apakah saat menjalankan tugasnya mengacu dengan paradigma Partai Golkar yang mana akan menjadi oposisi pemerintah. Menyikapi hal itu secara arif dan bijaksana Rita Widyasari mengemukakan bahwa bukan opisisi yang dimaksudkan. Dimana sebagai legislatif merupakan partner pemerintah dalam hal ini eksekutif. Tetapi fungsi DPRD akan tetap dijalankan sebagaimana mestinya. 
"Sebagai lembaga legislatif tidak ada yang namanya oposisi, namun melakukan tugasnya sebagaimana mestinya. Dan tentunya tetap menjalankan sebagai fungsi controlling kepada eksekutif," paparnya.
Disisi lain turut dipertanyakan insan pers yang ada, diantaranya terkait dengan posisinya sebagai Ketua DPRD, dan perannya sebagai ketua organisasi, baik itu Ketua DPD Partai Golkar dan Ketua KONI Kukar bagaimana menjalankannya. Disampaikan Rita Widyasari, ia tetap optimis bisa menjalankan posisinya secara berkesinambungan.
"Yang intinya tetap fokus untuk kemaslahatan masyarakat Kutai Kartanegara sebagaimana amanah yang dipercayakan," tukasnya.
Jika diruntut kebelakang, tentang paradigma atau dalam catatan sejarah perjalanan Ketua DPRD Kutai Kartanegara yang selalu ada pergantian saat perjalanannya. Menyikapi hal itu, Rita Widyasari tetap akan melakukan koordinasi dengan semua anggota dewan, baik itu tentang aspirasinya dan sebagai bagian menjaga amanah tersebut.
Dalam kapasitasnya selaku Ketua DPRD Kutai Kartanegara yang terpilih, dan akan dilantik secara definitif hari ini oleh Ketua Pengadilan Tenggarong. Apakah, nantinya lebih mengutamakan perjalanan dinas keluar daerah atau ke 18 Kecamatan yang ada di Kabupaten Kutai Kartanegara. Dengan tegas dikemukakan, bahwa lebih baik melakukan kunjungan dinas di 18 Kecamatan yang ada di Kukar terlebih dahulu, untuk menyerap dan menampung aspirasi masyarakat serta mengajukan ke eksekutif. Karena amanah yang dipercayakan itu berkat pilihan masyarakat, jadi menjadi hak baginya untuk mengupayakan kesejahteraan masyarakat Kutai Kartanegara adalah fokus utama. 
"Setelah melakukan kunjungan ke 18 Kecamatan dan menyerap serta menampung termasuk mengusulkan kepada eksekutif, dimana terlebih dahulu dibahas melalui rapat internal oleh semua anggota dewan. Selanjutnya baru melakukan tugas keluar daerah apabila memang diperlukan," tandasnya. dp/kip  



Tanggapan Sang Ayah dan Ibu

Terkait dengan dilantiknya Rita Widyasari sebagai Ketua DPRD Kukar 2009-2014. Pendapat kedua orang tua yakni Prof DR H Syaukani HR MM yang diwakili langsung oleh Ibunda Hj. Dayang Kartini Syaukani. Bahwa Rita itu dari kecil memang sama seperti Bapaknya, dan sering ikut aktivitas politik Bapaknya. Serta dia lebih dekat dengan Bapaknya dari pada dengan saya sebagai Ibunya. Ciri khas Rita, dia lebih suka berteman, berkumpul rame-rame. Sejak kecil memang sudah memiliki bakat dan ciri-ciri sebagai pemimpin yang berani dan cerdas. 
Itu dapat dilihat sebelumnya, pernah menjadi murid tauladan tingkat SD dan dikirim ke Jakarta. Sebagai juara I Lomba Peragaan Busana tingkat Pelajar. Aktif di Pramuka, juga pernah menjadi mayoret drum band, pelatih tari di SMPN 1. Sekaligus menjadi Ketua Panitia Perpisahan di SMPN 1. Menjadi Wakil Ketua Kelas di SMAN 1 Samarinda. 
Saya sebagai orang tua merasa bangga dan berharap dia bisa melakukan hal yang positif yang pernah Bapaknya lakukan. Dan bisa menjaga nama baik keluarga dan amanah rakyatnya. Selain itu saya yakin dia mampu untuk menjadi pemimpin di daerah ini. Dan berbuat yang lebih untuk masyarakat Kutai Kartanegara.***


Sang Suami Mengaku Bangga Atas Pencapaian Karier Politik Istrinya

Endri Elfran Syafril, S.Sos, MM yang biasa disapa Benny ini mengaku saya sebagai suami dan manusia biasa merasa bangga, bahagia dan iri serta cemburu terhadap apa yang telah dia raih. Karena dia mampu mencapai hal yang luar biasa sebagai seorang perempuan dari apa yang telah dikorbankannya.

Sebagai seorang laki-laki saya sangat mengakui tentang ketokohannya di publik maupun didalam rumah tangga. Karena dengan anaknya saja lebih dekat walau intensitas waktunya sedikit tapi kualitas dia dihadapan anak-anaknya luar biasa melebihi saya. 
Saya yakin dia mampu menjadi pemimpin yang terbaik bagi Rakyatnya, karena proses perjalanan kariernya ditempa dengan pengalaman. Dan bermacam-macam cobaan yang sangat berat sekali. Harapam saya dia bisa menjalankan amanah rakyatnya. Dan berbuat yang terbaik bagi kesejahteraan rakyat Kutai Kartanegara. Dan saya sebagai pendampingnya sangat siap, ikhlas serta sangat mendukung apapun yang terjadi kedepan dalam kariernya.***

Rita Widyasari Ikuti Jejak Karir Politik Syaukani HR

Tenggarong, Poskota Kaltim
Rita Widyasari S.Sos MM merupakan politisi perempuan dan muda dari Partai Golkar Kabupaten Kutai Kartanegara dengan predikat suara paling tertinggi, saat Pemilu Legislatif 2009. Berdasarkan ketentuan, yang ditunjang perolehan suara tertinggi partai ataupun perolehan suara pribadi akhirnya dipilihkan Rita Widyasari sebagai Ketua DPRD Kukar 2009-2014. Yang akan dilantik hari ini, Senin (11/10) oleh Ketua Pengadilan Negeri Tenggarong. 
Jika melihat perjalanan karir politik serta karir dibidang organisasi yang dinaunginya, hingga sekarang ini sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kutai Kartanegara, Ketua KONI Kutai Kartanegara, mantan Ketua KNPI Kukar, Wakil Bendahara DPP KNPI dan sekarang dipercaya sebagai Ketua DPRD Kutai Kartanegara. Sama seperti jejak karir politik ataupun karir organisasi yang dimiliki oleh Ayahndanya Prof DR H Syaukani HR MM. 
"Ini merupakan kehormatan bagi saya, karena saya berkat dukungan dari masyarakat dan rekan-rekan di partai ataupun rekan-rekan di organisasi. Telah bisa bisa mencapai apa yang dulu dilakukan oleh Bapak Syaukani HR. Keberadaan saya di politik merupakan representatif dan hasil dari kaderisasi dari beliau. Dan saya memiliki tanggungjawab yang besar untuk melanjutkan pemikiran dan perjuangan positif beliau terhadap kesejahteraan masyarakat Kutai Kartanegara," paparnya. 
Dalam kesempatan itu Rita Widyasari juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Kabupaten Kutai Kartanegara atas pemilihannya sebagai anggota legislatif. Sekaligus meminta doa dan dukungan agar bisa menjalankan tugasnya sebagai Keua DPRD Kutai Kartanegara nanti.dp/kip



Rita Widyasari: Kesejahteraan adalah Hak Masyarakat Kukar

Tenggarong, Poskota Kaltim

Rita Widyasari berkomitmen akan menjalankan tugasnya sebagai Ketua DPRD Kutai Kartanegara sebagai kontrol sosial bersama dengan teman-teman di DPRD Kutai Kartanegara lainnya. Untuk mewujudkan kesejahteraan Rakyat Kutai Kartanegara. Melalui Motto "Harus Yang Berarti Hak Rakyat Untuk Sejahtera". 

Mengimplentasikan saya bahwa Kesejahteraan adalah hak bagi seluruh Rakyat Indonesia, khususnya Rakyat Kabupaten Kutai Kartanegara. Untuk itu, kami di DPRD Kabupaten Kutai Kartanegara akan bekerja semaksimal mungkin untuk menjalankan amanah rakyat Kutai Kartanegara demi tercapainya Kesejahteraan rakyat Kutai Kartanegara yang selama ini kita harapkan semua.***  


Selasa, 06 Oktober 2009

RITA BUPATIKU, KUKAR BERSINAR LAGI.....!

Rita Widyasari Majukan Kukar Melalui GERBANG RAJA


Tenggarong, Poskota Kaltim
Rita Widyasari SSos MM maju sebagai calon Bupati Kukar periode 2010-2015 melalui Partai Golkar, tentu telah dipersiapkan secara matang. Selain dukungan masyarakat yang menguat melalui hasil survei, dukungan partai politik dan juga karena persetujuan keluarga Prof DR H Syaukani HR MM. 
Untuk melengkapi majunya sebagai satu-satunya calon bupati perempuan pertama di Kabupaten Kutai Kartanegara, yang nantinya dilaksanakan melalui Pilkada 2010 mendatang. Telah tertuang berbagai pemikiran yang produktivitas, khususnya untuk pengembangan dan pemberdayaan menuju pembangunan masyarakat Kutai Kartanegara yang sejahtera. 
Hal itu dituangkan melalui Program GERBANG RAJA, yang artinya Gerakan Pengembangan Masyarakat Sejahtera. Dan itu diakui Rita Widyasari melalui pemikirannya sendiri. Dimana meletakkan program pembangunan yang pro masyarakat Kutai Kartanegara. Dan juga itu merupakan bagian dari keberadaan Kabupaten Kutai Kartanegara yang dikenal sebagai Kota Raja. 
"GERBANG RAJA ini menitik beratkan terhadap berbagai pengembangan pembangunan yang benar-benar menyentuh dan mengedepankan kepentingan masyarakat Kutai Kartanegara. Sehingga kalau saya terpilih menjadi Bupati Kutai Kartanegara 2010-2015 melalui Pilkada, maka komitmen untuk mensejahterakan masyarakat Kutai Kartanegara dari berbagai lini, baik itu perekonomian, pertanian dalam arti luas, pendidikan, dan pembangunan infrastruktur harus diketahui dan melibatkan kepentingan masyarakat," tandasnya belum lama ini di Gedung DPRD Kukar. 
Sebagaimana dipaparkan sebelumnya keberadaan GERBANG RAJA, memang tercetus melalui pemikirannya, dimana Kabupaten Kutai Kartanegara berdasarkan catatan sejarah merupakan suatu kerajaan tertua di Indonesia. Dari situlah muncul pemikiran GERBANG RAJA tersebut. Bukan berarti keberadaan GERBANG RAJA itu tidak searah dengan Program GERBANG DAYAKU (Gerakan Pengembangan dan Pemberdayaan Kutai Kartanegara) yang digagas oleh Prof DR H.Syaukani HR,SE,MM yang diketahui merupakan ayahndanya. 
"GERBANG DAYAKU tetap sebagai bagian panutan, namun diimplementasikan lebih terperinci lagi melalui Program GERBANG RAJA," lanjut Rita Widyasari.dp



Kamis, 01 Oktober 2009

RITA BUPATIKU, KUKAR BERSINAR LAGI....!

Cari Wabup Pria dan Miliki Pengalaman Birokrasi


KutaiKartanegara.com 30/09/2009 01:36 WITA
Rita Widyasari menyatakan siap mengemban amanah dan kepercayaan yang diberikan kepada dirinya untuk maju sebagai Calon Bupati (Cabup) Kukar pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2010 mendatang.
"Ini merupakan amanah. Sebagai kader Golkar dan putra daerah, saya harus mampu mengemban apa yang diamanahkan kepada saya," ujar putri mantan Bupati Kukar H Syaukani HR ini usai mengikuti konvensi Partai Golkar Kukar di Tenggarong, Senin (28/09) malam.
Diakui Rita, dirinya maju sebagai Cabup berkat dorongan rekan-rekannya di lingkungan Partai Golkar yang tidak menerima dirinya maju sebagai Calon Wakil Bupati (Cawabup).
"Saya ingin menjaga keutuhan Partai Golkar. Karena akan ada 10 orang yang mundur dari pimpinan tingkat kecamatan jika saya maju sebagai Calon Wakil Bupati," imbuhnya.
Ketika ditanya siapa yang bakal digandeng sebagai pasangannya dalam Pilkada 2010, menurut Rita pihaknya akan kembali membentuk tim penjaringan Cawabup.
Untuk menentukan Cawabup, lanjut Rita, timnya akan melakukan survey terhadap tokoh-tokoh masyarakat, tak terbatas dari lingkungan Partai Golkar, namun juga terbuka bagi kader dari partai politik lainnya.
"Akan kita lihat surveynya, ekstabilitasnya, akan dilihat juga mampu tidak mendongkrak suara. Jadi tidak serta-merta karena dia populer, tapi karena kemampuannya dalam mendapatkan suara," ujar Rita yang juga Ketua Terpilih DPRD Kukar 2009-2014.
Apa saja kriteria Cawabup yang pantas mendampingi dirinya? Rita menginginkan calon yang akan mendampinginya nanti adalah seorang pria dan memiliki pengalaman di bidang birokrasi.
Seperti diberitakan sebelumnya, Rita Widyasari menang dalam konvensi Partai Golkar Kukar setelah mengumpulkan 61 suara, mengungguli 3 kandidat lainnya. Dalam konvensi tersebut, Rita tampil menyampaikan program Gerbang Raja atau Gerakan Pengembangan dan Pemberdayaan Rakyat Sejahtera menuju Kukar Bersinar tahun 2010. (win)